Aku masih mencintai dia yang mentah mentah menghianatiku..
Entah apa yang ada di otakku..
Alter ego ku pun tak mampu mengerti..
Mengumpat ngumpat dalam sisi lain hidupku..
Berusaha membunuh cinta ini dengan hasutan tengik kelas wahid..
Dan aku harus sendirian melawan diriku sendiri, susah bukan buatan..
Absurd ketika aku masih anggap cinta dan benci berjarak kertas tipis..
Jarak itu tak ada..
Bercampur aduk seperti campuran semen dan pasir yang membentuk beton ketololan..
Atau seperti sel darah merah dan putih dalam nadi yg alirkan kehidupan?
*ini untuk nge-tes aja...*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar